Selasa, 26 Maret 2013

Maksud Dari Proses Cetak Sablon

Sebelum Anda dapat mencetak kaos maka teknologi sablon, Anda perlu memahami terlebih dahulu seperti apakah membikin sablon atau screen printing itu sebenarnya. dan walaupun Anda tak begitu tertarik supaya mendalami teknis, karena di Custom.co.id Anda tinggal mengirimkan pesanan atau kami yang melakukan keseluruhan proses membuat kaos sehingga Anda langsung menerima kaos lalu gambar rancangan Anda di atasnya dalam waktu yang singkat tanpa repot-repot bergelut lalu teknikal. Namun menilik sedikit tentang proses sablon bisa menjadi suatu pengalaman yang menarik juga bisa meningkatkan kreativitas Anda, karena memahami teknologi sablon juga berarti memahami apa yang dapat Anda lakukan dengan sablon. Karena kita tak pernah tahu, ternyata kita bisa melakukan banyak hal maka sablon. Kita tak menyadarinya, sebab kita tak pernah meneliti dengan caranya. Nah, dalam kesempatan ini, mari kita mempelajari dengan cara cetak yang sederhana ini serta memperkaya pengetahuan kita.
sablon kaos
Cetak sablon merupakan berlangsungnya stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain. Wujud yang paling sederhana sejak stensil terbuat sejak bahan kertas atau logam yang dilubangi agar mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil sejak suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail-detail yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil bisa juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut. Film photographi dan emulsi stensil direkatkan ke atas alat penyaring (screen) yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan bagian yang digunakan selama dengan cara penyablonan berlangsung. Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung pada permukaan alat penyaring lalu bahan yang disebut “tusche” serta kemudian menutup keseluruhan sablonan maka lem. Tusche selanjutnya dicuci lalu bahan pelarut agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.
Pada awal abad ke 20 berlangsungnya pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan kain/screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring tepung. dari sinilah maka istilah cetak sablon dikenal maka sebutan “silk screen printing” yang digunakan pada tahapan berlangsungnya membuat. Karena sutera harganya cukup mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka kemudian diganti dengan bahan yang terbuat sejak nilon serta selanjutnya lalu poliester. Sedangkan supaya keperluan cetak, alat-alat atau benda-benda elektronik dipergunakan kain (screen) yang terbuat dari bahan stainless steel/logam.
Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut standar dan diproduksi lalu berbagai ukuran tergantung sejak tingkat ketebalan serat benang yang akan menghasilkan tingkat kerapatan anyaman.

0 komentar:

Posting Komentar